Kembali kita belajar tentang Bahasa Inggris. Bahasa yang memiliki
jumlah pengguna terbanyak di dunia. Nah, kali ini entah mengapa,
tiba-tiba menyeruak muncul keinginan untuk menulis kembali tentang hal lain dalam penggunaan Bahasa Inggris. Ya, tentang English. Saya berkeinginan kuat untuk menulisnya. Whether you like it or not, I will still write for you guys.
Materi bahasan kali ini, saya sepakati (sepakati terhadap diri saya
sendiri tentunya) bahwa yang hendak diangkat, adalah sesuatu yang sudah
teramat sering kita gunakan, meskipun tanpa kita sadari. Apa itu? Ya,
itulah Adverbs of Degree. Dalam
Bahasa Indonesia, ini dikenal sebagai kata keterangan tingkat. Artinya
begini, pemakaiannya adalah untuk menerangkan serta menunjukkan sejauh
mana hal itu terjadi. Dapat juga dipakai dalam rangka menerangkan
tentang intensitas suatu kata sifat, kata keterangan, pun kata kerja.
Ada begitu banyak adverbs of degree yang dapat kita jumpai dalam pembicaraan sehari-hari kita. Bahkan mungkin sudah kerap sekali kita gunakan. Umpamanya very (amat / sangat), too (terlalu / terlampau/ juga), just (hanya), quite (sangat / agaknya), completely (sepenuhnya / seluruhnya / seutuhnya), nearly (hampir / nyaris), hardly (hampir tidak), dan masih banyak lainnya.
Nah sekarang mungkin ada yang bertanya, dimana Adverbs of degree harus ditempatkan dalam sebuah kalimat? Jawabannya adalah ia bisa diletakkan sebelum adjective, adverb, dan juga sebelum kata kerja. Dalam sebuah contoh, maka ia dapat terbaca seperti ini: “My office is quite small” (kantor saya sangat kecil). Atau seperti ini, “I am too lazy to read newspaper”
(Saya terlalu / kelewat malas untuk membaca surat kabar). Perhatikan,
di sini masih banyak yang menggunakan secara tertukar-tukar antara ‘too’ dan ‘to’. Mesti hati-hati menempatkannya karena akan mengubah isi kalimat kalau keliru memasang/ menempatkannya. Contoh lain adalah, “The soup was extremely hot” (menjelaskan tentang sup yang teramat sangat panas).
Lebih lanjut, sesungguhnya ada beberapa catatan yang dapat kita pelajari juga untuk kata ‘enough’, dan ‘too’ tersebut. Enough dapat dipakai untuk menunjukkan jumlah atau juga tingkat yang memuaskan (tingkat kepuasan dan tingkat kecukupan). Misalnya saja pada kalimat berikut ini,“I haven’t got enough time to read Kompasiana” (Saya tidak punya cukup waktu untuk membaca Kompasiana). Juga pada kalimat yang ini, “Do you have enough shoes? (ini jelas sekali membicarakan tentang jumlah kecukupan sepatu yang kita miliki).
Untuk penempatannya, maka kata Enough tersebut dapatlah kita tempatkan setelah adjective dan juga adverb: Untuk lebih gampangnya dapat kita lihat pada kalimat berikut, “This social media isn’t good enough for me.” Pun juga pada kalimat ini, “They didn’t work hard enough.”
Nah sekarang coba perhatikan kalimat yang ada “Enough…..for-nya. Ini biasanya sering digunakan khususnya untuk orang atau hal (sesuatu). Seperti yang sudah sempat kita lihat pada contoh-contoh sebelumnya. Atau bisa dilihat kembali pada kalimat ini, “This food isn’t good enough for me”. Dan juga pada kalimat ini, He has enough time for sport. Selain itu, ia juga sebetulnya dapat dipasangkan dengan kata ‘to’. Menjadi “enough……….to”.
Itulah kira-kira santapan kita sore ini. Semoga saja sajian ini tidak basi, dan mendapat tempat di hati sidang pembaca sekalian. With all my heart, I’d like to say: Your vote is enough for me….hehehehe. Keep learning. Keep writing. Cheers!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar