Tapi kali ini lain dari biasanya, saya ingin
mengajak Anda mengembara ke berbagai penjuru dunia, untuk sekedar
berkenalan dengan berbagai macam perahu, atau juga kapal kecil yang
mereka punyai. Misalnya ada ‘Alia’, ini bukan nama cewek cantik, melainkan perahu cantik. Alia adalah semacam kano yang dipakai oleh penduduk Tongan dari Samoa. Dua kano dijadikan satu dengan memasangkan platform tertentu yang terbuat dari papan-papan seperti Akona dari Port Moresby.
Lain lagi dengan ‘Ama Fune’, adalah sejenis perahu atau kapal penangkap ikan di Jepang yang menggunakan pukat lingkar seperti juga Uomi Fune dan Onaka Fune. Lalu jenis apakah ‘angge’
yang dapat kita jumpai di laper’s Islanda (New Hebrides)? Itu ternyata
adalah kano bertiang satu, badannya berbentuk rata seperti kerang.
Terkadang ia dinamai juga dengan sebutan ‘ango’.
‘Karabel’, adalah perahu layar dari Laut Azov dan Laut Hitam, sedangkan ‘Kauri Pine’ adalah perahu kayu dari New Zealand. Bagaimana dengan ‘Kialu’ ? Oh, itu adalah sejenis kano terbuat dari papan, yang digunakan oleh bangsa India di selat Magellan. ‘Lakandrao’,
adalah perahu berlayar tunggal dari Madagascar. Pernahkah Anda
mendengar Apollo? Nama itu sudah begitu kental dalam benak kita, sudah
sangat sering didengar, namun apakah Anda pernah mendengar ‘Zoppolo’? Mungkin sangat jarang, karena itu adalah ‘hanya’ sebuah perahu ikan terbuka dari Pantai Croasia. Perahu ini memakai sejenis ‘sema-sema’ tatkala sementara melaut demi menjaga keseimbangan di laut. Apakah ‘sema-sema’ itu? Nanti dibahas di bawah gambar berikut ini.
‘Cadik’ /outrigger,
adalah sebutan untuk bambu atau kayu yang dipasang di samping kiri dan
kanan perahu sebagai stabilitas perahu tersebut. Di Manado dan Maluku
stabilitator ini disebut ‘sema-sema’. Makanya kita mengenal ada sebutan perahu sema-sema. Di Maluku juga ada ‘kole-kole’. Di Sulawesi Selatan ada ‘lepa-lepa’, dan masih banyak lagi. Kalau ‘leva-leva’, itu adalah sampan yang digunakan suku Ingurus dan Nungbuyu dari Groote Eylandt dan Pantai Barat dari Teluk Carpentaria. Kita juga mengenal ‘pakata’, ini adalah perahu ‘sema-sema’ dari kepulauan Bacan, kadang ia disebut juga sebagai ‘Perahu Paketa’. Sema-semanya
terbuat dari 3 batang bambu yang diikat jadi satu, dan kemudian ditahan
oleh dua kayu penahan yang dipasang secara melintang.
‘Ballahou’ adalah perahu bertiang ganda dari Bermuda. Layarnya sempit namun lumayan tinggi. ‘Batelo’, adalah kapal kecil yang digunakan di Pantai Timur Afrika. Beratnya sekitar 30 ton saja, dan panjang tak lebih dari 7-8 meter. ‘Billboy’ adalah kapal layar kecil yang memiliki haluan tajam, sering dijumpai di Sungai Humber di Inggris sana.
Mari kita terbang ke Itali. Di sana ada ‘abanella’,
lagi-lagi, ini bukanlah nama cewek cantik, melainkan sebuah perahu
kecil terbuka yang sering digunakan oleh para nelayan untuk menangkap
ikan tuna di pantai Itali dengan menggunakan jaring. Juga disebut ‘musciaretta’ di Sicilia atau ‘barbariccio’ dari daerah Sardinia.
Jikalau dalam setiap agama kita mengenal sebutan nabi, maka dalam dunia keperahuan kita juga punya ‘nabbie’, dan itu adalah perahu terbuka dari Scotlandia yang memiliki panjang sekitar 10 meter.
‘Chaloupe’, adalah sebuah
nama yang diberikan untuk kapal ikan yang dipakai di daerah Pantai
Perancis di sisi Atlantik, perjalanannya bisa dari Bayonne ke Brest. ‘chalupa’ lain lagi, serupa tapi tak sama, bukan kembar, sebab itu adalah sebutan untuk kapal ikan yang bergeladak di Pantai Peru, bentuknya tajam dan memiliki badan besar.
Untuk supaya bisa sedikit relaks, mari kita simak
dulu istilah-istilah berikut ini. Ada istilah dalam dialek Manado yang
rupanya sudah sering dipakai oleh para pelaut. Sebutan ‘cikar kanan’ dan ‘cikar kiri’
mudah dijumpai di antara para pelaut. Bahkan istilah tersebut dapat
kita dengarkan pula dalam dendangan lagu pop Manado berjudul “Balada Pelaut”. Di bait terakhir lagu tersebut tersua syair ini:
Kita bale ngana so laeng…
Kita bale ngana so kaweng…
Cikar kanan vaya condios
cari laeng…
Kita bale ngana so kaweng…
Cikar kanan vaya condios
cari laeng…
Di atas kapal, ‘Cikar kanan’ = hard starboard, adalah istilah untuk belok kanan penuh. Maka ‘cikar kiri’ sebaliknya, adalah untuk putar kemudi penuh ke arah kiri (Port Side).
‘Cunner’, adalah kano panjang dari Chespeak Bay Amerika yang digunakan untuk menangkap udang. Ada juga yang menyebutnya sebagai ‘kinoo’, atau malah dengan sebutan lainnya lagi yaitu ‘Virginia Canoe’. Kalau kita mendengar demam berdarah dengue tentu amatlah menyeramkan, dan tak ingin kita untuk tertular oleh virus tersebut. Severe dengue atau dikenal juga dengan sebuatan dengue Haemorrhagic Fever tentu saja dapat membawa kita kepada kematian. Namun, ada dengue
yang justru akan membawa kita kepada ‘kehidupan’, oleh karena dia
memberi kita ikan untuk kita selanjutnya kita santap dan makan kenyang. ‘Dengue’ ini adalah perahu kecil terbuka yang digunakan untuk menangkap ikan Sardin di pantai Cantabria Spanyol. Bagaimana dengan ‘dorna’? Sebutan untuk kapal apakah itu? Itu jelas bukanlah nama kapal para dewa atau jin. ‘Dorna’ adalah sejenis kapal ikan lainnya dari Spanyol yang memiliki ukuran panjang sekitar 3-4 meter. ‘Dory’,
adalah perahu terbuka yang didayung di daerah Amerika yang digunakan
oleh para nelayan sekitar untuk membawa dan memasang jaring. Kapal
penangkap ikan biasanya memerlukan dan membawa sekitar 20 jaring untuk
ditebar.
Pernahkah Anda mendengar istilah ‘Gust of Wind’?
Itu adalah istilah ketika angin yang mendadak menjadi kencang. Ketika
kita sementara asyik mendayung perahu kita untuk mendapatkan beberapa
ekor ikan, lantas tiba-tiba ada angin kencang yang datang menerpa, maka
itu disebut sebagai ‘gust of wind’. Di laut lepas seorang pelaut juga harus mengenal dan mengetahui banyak istilah asing lainnya. Misalnya ‘astern’ yang artinya ke arah buritan kapal. Ada juga ‘bar draft’ atau kedalaman air di atas ambang. Lainnya, ‘bar port’,
artinya suatu pelabuhan tersebut hanya dapat dimasuki kapal jika
terjadi air pasang yang cukup tinggi, yang lantas memungkinkan kapal
untuk melewatinya. Ada juga istilah ‘laid up’,
artinya menambatkan kapal atau kapal lagi tidak beroperasi. Serta masih
banyak istilah-istilah lainnya (yang mungkin dapat saya sajikan pada
tulisan-tulisan berikutnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar