Minggu, 09 Agustus 2015

Funny English!

Bahasa Inggris memang kadang menggemaskan, namun yang lebih menggemaskan dan membuat kita tertawa terpingkal-pingkal adalah oleh karena berbagai macam kelucuan yang timbul akibat salah menggunakannya, apalagi bila itu terjadi di tempat umum. Ini tentu saja lumrah dan sangat wajar. Kita semua pernah salah dalam berbahasa, siapapun kita dan sebagai apapun kita. Mistakes itu adalah manusiawi. Because we only human. Nah, tertawa melihat kelucuan berbahasa itu paling tidak dapat merenggangkan syaraf-syaraf di wajah dan pikiran kita. Bukan menertawakan penggunanya, melainkan ungkapan-ungkapan dan kata-kata yang muncul. Tertawa adalah jalan menuju awet muda. So, let’s roll. Just for laugh.

Saya pernah punya pengalaman menggelikan ketika harus mengantar kawan saya ke Rumah Sakit John F Kennedy di Amerika. Kawan saya kebetulan baru saja datang sekian minggu ke negeri Paman Sam tersebut. Suatu hari dia kebetulan kena sakit maag, dan ternyata sudah sangat parah sampai-sampai ia harus merintih-rintih tak kuasa menahan rasa sakit. Serta merta saya bawa dia langsung ke UGD. Saya ngobrol sebentar ke petugas administrasi bla..bla..bla….Lantas kemudian kawan saya pun dijemput dua orang suster, pakai kursi roda karena sudah tak mampu berdiri lagi. Singkat cerita suster itu bertanya, “What’s your pain?”. Suster lalu bertanya apa keluhannya. Dengan tak kuasa menahan rasa sakit kawan saya berteriak “Fire….fire…fire…” Maksud dia mau bilang perutnya terasa panas barangkali. Tapi di Amerika kata fire…fire…itu menandakan ada kebakaran. Saya ketawa melihat ekspresi dua suster yang jadi bingung dan keheranan sambil celingak celinguk. Mereka pikir ada kebakaran. Kata mereka kemudian, “you have to call fire department then…” Jadi kalau ada kebakaran mestinya ke pemadam kebakaran bukan ke RS. Kawan saya meringis dan pasang wajah kesal. LOL.

Ada juga cerita lama mengenai ungkapan “I push push no eat eat”. Ini menggelikan. Waktu itu, kawan orang Manado dicegat polisi di , tapi dia melaju terus mobilnya. Pas lampu merah ia disusul polisi tersebut, dan lalu bertanya kepadanya, “Sir, why you don’t stop?”. Ia pun dengan lugunya menjawab kalimat di atas itu, “I push push no eat eat” yang dalam dialek Manado artinya “Kita injak-injak (rem) maar ndak makang-makang”. Kalau terjemahan bebasnya: Remnya blong!