Apa
kabarnya sidang pembaca sekalian? Semoga dalam keadaan yang baik
dan sehat. Seperti sebelumnya, rupanya memang tidak ada kata bosan dalam
belajar Bahasa Inggris. Semakin dalam menggelutinya,
akan semakin jatuh cinta kita terhadapnya. Karena alasan itu jugalah
yang ‘memaksa’ saya kembali menulis tentang English, siang ini.
Kali
ini, bukan pelajaran Bahasa Inggris, tapi sesuatu yang unik di balik
belajar Bahasa Inggris, yang akan saya tuliskan. Menurut Anda, apa
sebetulnya kiat paling manjur untuk dapat cepat menguasai Bahasa
Inggris? Apakah dengan menghafal kata-kata dalam kamus setiap harinya?
Mendengarkan siaran radio berbahasa Inggris setiap hari? Membaca komik
serta novel Bahasa Inggris setiap hari? Atau ada metode lainnya? Banyak
cara memang. Semuanya dapat dipakai, tinggal tergantung kita sendiri mau
memilih cara yang mana. Tapi usahakan untuk memilih cara yang paling
tepat dan sesuai dengan keberadaan kita.
Memang sih, tidak pernah ada formula ajaib yang dapat menjadikan Anda dapat berbicara Bahasa Inggris (atau bahasa lain apapun) fluently secara instan kayak membuat mie instant. Tidak bisa secara mendadak langsung jadi. Apalagi
jika Anda mengendaki itu terjadi sekejap, secepat membalikkan telapak
tangan. Mustahil. Saya pernah lihat di toko buku yang menjual buku-buku
pelajaran Bahasa Inggris dengan tagline dan judul sangat
menghipnotis, “Menguasai Bahasa Inggris dalam hitungan hari”. Atau juga
yang satu ini, “Mahir berbahasa Inggris dalam satu minggu saja”. Do you think so? I don’t think so, friends.
Orang Indonesia yang tinggal di negara-negara berbahasa Inggris saja, mereka itu butuh waktu bertahun-tahun untuk dapat fluent
berbicara Bahasa Inggris. Bagaimana dengan menulis Bahasa Inggris?
Belum tentu bisa, ini lebih sulit lagi. Ada yang mengatakan bahwa
menulis itu jauh lebih sulit dibanding berbicara. Penggunaan grammar akan lebih dibutuhkan ketika kita menulis dibanding bicara.
Nah, dalam realita memang ada orang-orang yang
dapat menguasai Bahasa Inggris lebih cepat dari kebanyakan kita.
Menurut beberapa penelitian, ada orang-orang yang terlahir dengan
kemampuan alamiah mengenal bahasa lebih cepat dan lebih baik dari
kebanyakan kita. Mereka itu mempunyai kemampuan alamiah memahami suatu
bahasa dengan cepat dan tepat. Bahasa kerennya dikenal dengan istilah language aptitude. Semakin tinggi language aptitude seseorang, maka akan semakin mudah baginya untuk belajar bahasa asing. Tapi, bagaimana nasib mereka yang memiliki low language aptitude? Jangan berputus asa. Anda dapat mengimbanginya dengan memiliki motivasi lebih lagi. Apa? Iya, betul sekali, boleh dicatat: MOTIVASI. Bila Anda punya motivasi untuk belajar bahasa asing, maka kemampuan Anda pasti akan berkembang. Tanpa motivasi, you can’t master English.
Tapi,
motivasi seperti apakah yang harus kita miliki? Tentu motivasi di balik
sebuah motivasi itu juga harus benar. Apa maksudnya? Begini. Umpamanya
kita memang memiliki motivasi untuk belajar Bahasa Inggris sangat kuat.
Tapi untuk apa kita belajar Bahasa Inggris secara sporadis dan sangat
kuat tersebut? Bertanyalah pada diri sendiri, “Why am I learning English?”.
Kalau motivasinya ‘hanya’ supaya lulus test, atau lulus ujian, ya
kurang kuat. Tentu saja, ada cara yang tepat untuk belajar English,
sesuai kebutuhan masing-masing pembelajar. Paling penting milikilah dulu
such strong motivation.
Motivasi
yang lebih tinggi harus dibangun. Misalnya apa? Yakinilah bahwa dengan
menguasai Bahasa Inggris maka banyak pintu kesempatan akan terbuka.
Sebut saja misalnya, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik, kesempatan untuk mengunjungi negara lain dan berkomunkasi dengan
baik di sana, bahkan juga kesempatan untuk mendapatkan banyak teman dari
negara-negara lain. Dalam bisnis? Anda tidak akan cemas dan ragu ditipu
dayai rekan bisnis dari negara lain oleh karena kemampuan berbicara
Bahasa Inggris yang kurang bagus. Motivasi-motivasi seperti inilah yang
dapat menyemangati Anda untuk terus belajar, dan pantang untuk menyerah.
Kemudian, milikilah cinta. You have to love English before you learn more about it. Bagi saya, Bahasa Inggris itu ajaib, semakin kita membencinya, akan semakin sungguh kita mencintainya.
If you love to learn English, then English will love you back.
Ini unik, karena kalau Anda mencintai Bahasa Inggris, maka Bahasa
Inggris akan mudah melekat dalam hati dan pikiran Anda. Ia akan
mencintai Anda balik. Saya pernah membaca kalimat ini, “success is not the key to happiness but happiness is the key to success”.
Bukankah kalimat tersebut benar adanya? Kesuksesan bukanlah kunci
kebahagiaan, tapi justru kebahagiannlah kunci menuju sukses. Mengapa
demikian? Karena kalau kita happy terhadap apa yang kita lakukan dan kerjakan, maka kita akan bersungguh-sungguh dengannya. If we happy and love what we do, maka kita akan melakukannya dengan sungguh-sungguh hingga menggapai sukses. Demikian juga dengan English.
Bila Anda bahagia dan sungguh-sungguh mencintai belajar bahasa Inggris, maka hampir dapat dipastikan Anda akan menguasainya.
Bagaimana
kalau ternyata Bahasa Inggris justru adalah penghalang dan sesuatu yang
paling tidak Anda sukai? Sesuatu yang paling membosankan, paling
ditakuti, atau paling tidak enak? Pakailah cara kuno. Belajarlah dari Yu
Gong. Mungkin Anda sudah tau siapa si Yu Gong ini bukan? Ia katanya
adaalah seorang tua yang bodoh, karena berusaha memindahkan gunung.
Kalau katakanlah Bahasa Inggris itu adalah ‘mountain’ Anda. Dan seiring berjalannya waktu, Anda kemudian ingin sekali belajar Bahasa Inggris, you must move that mountain. Lihatlah spirit, kerja keras, dan kerajinannya si Yu Gong.
Akan
tetapi dalam ceritanya si Yu Gong itu sebetulnya tidak berhasil
memindahkan gunung, tapi yang memindahkannya adalah malaikat yang
berbelaskasihan padanya. Malaikat inilah yang memindahkan gunung
tersebut. Nah, apakah kita kemudian akan berharap supaya ada ‘Malaikat
Bahasa Inggris’ yang tiba-tiba turun dari langit memindahkan gunung
penghalang itu? Sehingga dengan cara sim sala bim abracadabra kita langsung bisa bicara Bahasa Inggris dengan mahirnya? Tentu tidak.
Kita memang harus meniru sikap hard-working dan diligent
yang dimiliki seorang Yu Gong. Tapi bagaimanapun usahanya, ia tidak
akan pernah bisa memindahkan gunung yang menghalangi rumahnya. Kalau ia
sedikit lebih bijak, maka bukan gunung yang harus ia pindahkan, tetapi
rumahnya.
Dalam
belajar Bahasa Inggris, tidak cukup juga dengan hanya belajar keras dan
belajar banyak, tapi juga dengan cara yang paling tepat. Jangan hanya study hard and study a lot, tapi juga study with the right way. Menurut seorang pakar Bahasa Inggris, saya lupa namanya, pernah mengucapkan kalimat sakti ini, “If you want to learn English well, you must have the Foolish man’s spirit, but the Wise Man’s method.” —Michael Sendow—
(Tulisan ini dapat juga dibaca di Kompasiana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar