Rabu, 20 November 2013

Nikmat dan Ajaibnya Bahasa Inggris

13778096501787494176
Ilustrasi/Admin Kompasiana (Shutterstock)

Apa kabarnya sidang pembaca sekalian? Semoga dalam keadaan yang baik dan sehat. Seperti sebelumnya, rupanya memang tidak ada kata bosan dalam belajar Bahasa Inggris. Semakin dalam menggelutinya, akan semakin jatuh cinta kita terhadapnya. Karena alasan itu jugalah yang ‘memaksa’ saya kembali menulis tentang English, siang ini.

Kali ini, bukan pelajaran Bahasa Inggris, tapi sesuatu yang unik di balik belajar Bahasa Inggris, yang akan saya tuliskan. Menurut Anda, apa sebetulnya kiat paling manjur untuk dapat cepat menguasai Bahasa Inggris? Apakah dengan menghafal kata-kata dalam kamus setiap harinya? Mendengarkan siaran radio berbahasa Inggris setiap hari? Membaca komik serta novel Bahasa Inggris setiap hari? Atau ada metode lainnya? Banyak cara memang. Semuanya dapat dipakai, tinggal tergantung kita sendiri mau memilih cara yang mana. Tapi usahakan untuk memilih cara yang paling tepat dan sesuai dengan keberadaan kita.

Memang sih, tidak pernah ada formula ajaib yang dapat menjadikan Anda dapat berbicara Bahasa Inggris (atau bahasa lain apapun) fluently secara instan kayak membuat mie instant. Tidak bisa secara mendadak langsung jadi. Apalagi jika Anda mengendaki itu terjadi sekejap, secepat membalikkan telapak tangan. Mustahil. Saya pernah lihat di toko buku yang menjual buku-buku pelajaran Bahasa Inggris dengan tagline dan judul sangat menghipnotis, “Menguasai Bahasa Inggris dalam hitungan hari”. Atau juga yang satu ini, “Mahir berbahasa Inggris dalam satu minggu saja”. Do you think so? I don’t think so, friends.

Orang Indonesia yang tinggal di negara-negara berbahasa Inggris saja, mereka itu butuh waktu bertahun-tahun untuk dapat fluent berbicara Bahasa Inggris. Bagaimana dengan menulis Bahasa Inggris? Belum tentu bisa, ini lebih sulit lagi. Ada yang mengatakan bahwa menulis itu jauh lebih sulit dibanding berbicara. Penggunaan grammar akan lebih dibutuhkan ketika kita menulis dibanding bicara.


Nah, dalam realita memang ada orang-orang yang dapat menguasai Bahasa Inggris lebih cepat dari kebanyakan kita. Menurut beberapa penelitian, ada orang-orang yang terlahir dengan kemampuan alamiah mengenal bahasa lebih cepat dan lebih baik dari kebanyakan kita. Mereka itu mempunyai kemampuan alamiah memahami suatu bahasa dengan cepat dan tepat. Bahasa kerennya dikenal dengan istilah language aptitude. Semakin tinggi language aptitude seseorang, maka akan semakin mudah baginya untuk belajar bahasa asing. Tapi, bagaimana nasib mereka yang memiliki low language aptitude? Jangan berputus asa. Anda dapat mengimbanginya dengan memiliki motivasi lebih lagi. Apa? Iya, betul sekali, boleh dicatat: MOTIVASI. Bila Anda punya motivasi untuk belajar bahasa asing, maka kemampuan Anda pasti akan berkembang. Tanpa motivasi, you can’t master English.

Tapi, motivasi seperti apakah yang harus kita miliki? Tentu motivasi di balik sebuah motivasi itu juga harus benar. Apa maksudnya? Begini. Umpamanya kita memang memiliki motivasi untuk belajar Bahasa Inggris sangat kuat. Tapi untuk apa kita belajar Bahasa Inggris secara sporadis dan sangat kuat tersebut? Bertanyalah pada diri sendiri, “Why am I learning English?”. Kalau motivasinya ‘hanya’ supaya lulus test, atau lulus ujian, ya kurang kuat. Tentu saja, ada cara yang tepat untuk belajar English, sesuai kebutuhan masing-masing pembelajar. Paling penting milikilah dulu such strong motivation.
 
Motivasi yang lebih tinggi harus dibangun. Misalnya apa? Yakinilah bahwa dengan menguasai Bahasa Inggris maka banyak pintu kesempatan akan terbuka. Sebut saja misalnya, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, kesempatan untuk mengunjungi negara lain dan berkomunkasi dengan baik di sana, bahkan juga kesempatan untuk mendapatkan banyak teman dari negara-negara lain. Dalam bisnis? Anda tidak akan cemas dan ragu ditipu dayai rekan bisnis dari negara lain oleh karena kemampuan berbicara Bahasa Inggris yang kurang bagus. Motivasi-motivasi seperti inilah yang dapat menyemangati Anda untuk terus belajar, dan pantang untuk menyerah. Kemudian, milikilah cinta. You have to love English before you learn more about it. Bagi saya, Bahasa Inggris itu ajaib, semakin kita membencinya, akan semakin sungguh kita mencintainya.

If you love to learn English, then English will love you back. Ini unik, karena kalau Anda mencintai Bahasa Inggris, maka Bahasa Inggris akan mudah melekat dalam hati dan pikiran Anda. Ia akan mencintai Anda balik. Saya pernah membaca kalimat ini, “success is not the key to happiness but happiness is the key to success”. Bukankah kalimat tersebut benar adanya? Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan, tapi justru kebahagiannlah kunci menuju sukses. Mengapa demikian? Karena kalau kita happy terhadap apa yang kita lakukan dan kerjakan, maka kita akan bersungguh-sungguh dengannya. If we happy and love what we do, maka kita akan melakukannya dengan sungguh-sungguh hingga menggapai sukses. Demikian juga dengan English

Bila Anda bahagia dan sungguh-sungguh mencintai belajar bahasa Inggris, maka hampir dapat dipastikan Anda akan menguasainya.
Bagaimana kalau ternyata Bahasa Inggris justru adalah penghalang dan sesuatu yang paling tidak Anda sukai? Sesuatu yang paling membosankan, paling ditakuti, atau paling tidak enak? Pakailah cara kuno. Belajarlah dari Yu Gong. Mungkin Anda sudah tau siapa si Yu Gong ini bukan? Ia katanya adaalah seorang tua yang bodoh, karena berusaha memindahkan gunung. Kalau katakanlah Bahasa Inggris itu adalah ‘mountain’ Anda. Dan seiring berjalannya waktu, Anda kemudian ingin sekali belajar Bahasa Inggris, you must move that mountain. Lihatlah spirit, kerja keras, dan kerajinannya si Yu Gong. 

Akan tetapi dalam ceritanya si Yu Gong itu sebetulnya tidak berhasil memindahkan gunung, tapi yang memindahkannya adalah malaikat yang berbelaskasihan padanya. Malaikat inilah yang memindahkan gunung tersebut. Nah, apakah kita kemudian akan berharap supaya ada ‘Malaikat Bahasa Inggris’ yang tiba-tiba turun dari langit memindahkan gunung penghalang itu? Sehingga dengan cara sim sala bim abracadabra kita langsung bisa bicara Bahasa Inggris dengan mahirnya? Tentu tidak.

Kita memang harus meniru sikap hard-working dan diligent yang dimiliki seorang Yu Gong. Tapi bagaimanapun usahanya, ia tidak akan pernah bisa memindahkan gunung yang menghalangi rumahnya. Kalau ia sedikit lebih bijak, maka bukan gunung yang harus ia pindahkan, tetapi rumahnya. 

Dalam belajar Bahasa Inggris, tidak cukup juga dengan hanya belajar keras dan belajar banyak, tapi juga dengan cara yang paling tepat. Jangan hanya study hard and study a lot, tapi juga study with the right way. Menurut seorang pakar Bahasa Inggris, saya lupa namanya, pernah mengucapkan kalimat sakti ini, “If you want to learn English well, you must have the Foolish man’s spirit, but the Wise Man’s method.” —Michael Sendow—

(Tulisan ini dapat juga dibaca di Kompasiana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar