Kamis, 31 Mei 2012

Pentingnya Input Dalam Bahasa Inggris


Belajar Bahasa Inggris Melalui Input

Dalam mempelajari bahasa Inggris sudah sangat sering kita mendengar bahwa untuk belajar bahasa Inggris kita harus berbicara (speaking) sesering mungkin. Akan tetapi ada permasalahan yang menyeruak muncul. Apa lagi itu haa? Masalah yang akan muncul adalah apabila kita mendapatkan input-input English yang keliru dari sekitar kita. Atau orang menyebutnya sebagai bad sufficient inputs of English, atau bahkan lebih gawat lagi kalau ternyata tidak ada input sama sekali yang kita terima.

Lantas apa yang akan terjadi kemudian? Bila Anda tidak memiliki masukan-masukan yang ‘layak’ mengenai kata-kata bahasa Inggris, maka otomatis kalimat-kalimat yang hendak Anda bangun pun akan menjadi keliru dan tak karu-karuan. Lebih parah lagi, jika kemudian kalimat-kalimat keliru yang sudah Anda bentuk itu tidak ada yang mengoreksinya, alhasil Anda akan menganggapnya sebagai sesuatu yang benar, tak perlu diperbaiki lagi. Nah selanjutnya sudah jelas, bahwa Anda akan berpikir bahwa kalimat-kalimat yang sudah dihasilkan adalah benar, dan akhirnya pikiran Anda akan dipenuhi dengan kalimat-kalimat bahasa Inggris yang salah.

So, if you want to practice talking in English, you “must” make sure that the people around you will be in a position to correct you as soon as you make the mistake. You got that, mates? If you want to practice speaking in English, you have to speak English correctly. If you speak incorrectly you “must know” that you have spoken incorrectly.


Sayangnya kebanyakan kita memang belajar bahasa Inggris di lingkungan yang bukan penutur asli bahasa Inggris, bahkan kebanyakan adalah mereka-mereka yang tidak mengerti satu kata apapun dalam bahasa Inggris. Yah, mau bilang apa lagi? You have to find a way, bro! Kalau memang masih susah menemukan lingkungan yang sesuai, maka Anda bolehlah perbanyak mendapatkan input dari acara-acara bahasa Inggris di televise, radio, baca koran dan majalah serta buku berbahasa Inggris, serta perbanyaklah berteman dengan orang-orang bule (native speaker) di luar sana melalui FB kek, Twitter kek, LinkedIn, atau jejaring sosial apapun.

Waktu Anda masih bayi sekalipun, bukankah Anda sudah belajar berbahasa dengan mendengar apa yang terjadi di sekitarmu pun ketika mendengar mommy and daddy berbicara? Begitulah faktanya, bahwa kita sebenarnya belajar mengucap dari apa yang kita lihat dan dengar, lebih tepatnya kita mengadaptasi dan mengadopsi apa yang terjadi di sekitar kita. Yup, exactly! Itu betul sekali: Learning is done by imitation! Semakin banyak input yang kita terima, maka akan semakin banyak kalimat yang tersedia untuk diadopsi dan diimitasikan oleh otak kita. Anda percaya tidak? Tentu harus percaya dong ya? Kalau tidak? Cobalah Anda praktekkan, pasti hasilnya sama. Anda pergi tinggal sendirian di tengah hutan Amazone atau hutan Kalimantan, sekali lagi sendirian, maka lihatlah saudara-saudaraku, mana bisa Anda akan mendapatkan input tentang correct English dibanding dengan ketika Anda tinggal di ‘hutan Newyork’ yang penuh manusia-manusia yang berbahasa Inggris.

Makanya sekali lagi guys, saya hanya ingin kembali mengulang dan mengatakan bahwasanya cara terbaik menjadi fluent dalam berbahasa Inggris adalah ketika Anda speak up the words, the whole sentences rather than be so silent! Well, that’s the way it is friends. Tapi hal lain yang teramat penting untuk tidak diabaikan setelahnya adalah memperoleh INPUT yang tepat pula. That’s all.

Ingat kutipan ini “You must try to get ‘as much as possible’ input of correct English. The more input you get the more sentences you will be able to form correctly. The more sentences you can form correctly the more your confidence of speaking English will increase and the more you will learn!” Paham? Mudah-mudahan!

***

1 komentar:

  1. lalu bagaimana cara kita mendapatkan input tersebut? apakah ada rekomendasi di mana kita bisa mendapatkan input yang baik?

    BalasHapus