Ingat pula, bahwa Kata Kerja sesudah modal auxiliary harus selalu bentuk pertama. Modal Aux akan selalu sama bentuknya dan terpengaruh oleh subjeknya. Dengan kata lain, apapun subjeknya maka modal Aux-nya harus tetap sama. Contohnya ‘can’. Ia dapat digunakan untuk semua subjek, dan tidak bakalan berubah apapun subjeknya.
Nah, mari kita terjun lebih dalam untuk menyelami penjelasan beberapa modal auxiliary yang ada.
CAN—> Dapat dipakai untuk menyatakan kesanggupan atau kemahiran seseorang. Ini contohnya: I can write in English (Saya dapat menulis dalam bahasa Inggris). He can swim very well (Dia dapat berenang dengan sangat baik).
Dan juga, can sebetulnya dapat digunakan untuk menyatakan kemungkinan. Ini contohnya: He can be upset. (mungkin dia kecewa).
COULD–> Digunakan sebagai bentuk Past Tense-nya can,
dan bentuknya juga akan tetap sama untuk semua subjek. Akan tetapi
perlu diingat juga, dalam penggunaannya tidak harus selalu berarti itu
adalah di masa lalu. Contoh dalam kalimat: Ellen could sing when she was young.
Could juga dipakai untuk menyatakan sebuah permintaan dengan cara yang sopan (santun). Misalnya, could you help me please.
Bisa juga digunakan dalam menyatakan sebuah kemungkinan. Contoh: He could be the last person to come.
SHALL—> Digunakan bila kita ingin mengatakan ‘akan’ dalam bentuk Future Tense. Contohnya adalah seperti ini: We shall go to Manado tomorrow.
Kita juga dapat memakai shall (bukan shell ya) untuk menawarkan bantuan. Umpamanya seperti ini, ‘Shall I do your job today?’
Kemudian kita juga dapat menggunakan shall untuk membuat (menegaskan) sebuah janji. Ini contohnya: I shall go to your office by next week.
SHOULD—> Adalah bentuk lampau dari shall. Contoh: When you take my money, you should spend it.
Sering
juga dipakai untuk memberikan sebuah anjuran (Mis.: ‘sebaiknya’ kamu
melakukan hal itu…). Atau dalam contoh lainnya: ‘You are sick, you
should stay home for three days…’. Contoh lainnya: He is getting tired, he should take a rest soon.
Dipakai juga untuk menyatakan suatu keharusan. Nah untuk menyatakan keharusan maka should dapat disamakan dengan ‘ought to’. Ini contohnya: ‘You should do your best to win this competition.’ Bisa juga, ‘You ought to do your best to win this competition.’ Sama dan serupa.
Dalam bentuk lampaunya should
dapat berarti juga untuk menunjukkan kepada suatu kegiatan yang
seharusnya dikerjakan, namun pada kenyataannya hal itu tidaklah
dikerjakan. Atau dapat juga berarti sebagai bentuk penyesalan di masa
yang telah lampau. (Penyesalaan selalu datang terlambat ya? Hehehehe…..)
WILL—> Sering dipakai untuk menyatakan ‘akan’ dalam bentuk masa datang atau Future Simple Tense. Contoh: I will go to America next Monday. I will eat later. I will hit you if you don’t write anything in Kompasiana, dan lain sebagainya.
WOULD—> Adalah bentuk lampau dari will yang artinya adalah ‘akan’. Contoh dalam pemakaian: He thinks that it would be hot in Jakarta.
Dapat pula dipakai untuk permohonan atau permintaan dengan cara sopan seperti ini: Would you help me, please? Would you move your bag from my table, please? Dan seterusnya…
Kata ‘would’ juga dapat digabung dengan kata ‘like’ untuk menunjukkan hasrat atau keinginan kita, misalnya: I would like to go to Minahasa this year, I would like to write in here (in Kompasiana) every single day.
Bila ia digabungkan dengan kata ‘rather’ maka artinya menjadi lain. Yaitu menunjukkan lebih suka (prefer). Umpamanya pada kalimat ini: I would rather be a writer than (bukan ‘then’ yah…sering kita salah menempatkannya) a reader. Atau, I would rather have stayed home than went to restaurant.
MAY—> Ini adalah sebuah kata kerja bantu yang berarti boleh atau mungkin. Digunakan untuk misalnya dalam hal mengajukan permohonan izin: May I eat now? (Bolehkah saya makan sekarang?)
Dapat juga dipakai untuk sebuah permohonan atau harapan, contoh: May God bless you and your family.
MUST—> Adalah kata kerja bantu yang artinya adalah ‘harus’ atau ‘mesti’. Must = keharusan, tidak boleh tidak. Contoh: I must leave now. You must go to Semarang next week for training.
Dalam
sebuah kalimat negative (-), serta dalam membuat jawaban dari sebuah
kalimat tanya (kalimat bertanya), maka selalu digunakan Need Not atau Needn’t bukan musn’t. Contoh: Must I leave now? Yes, you must atau yes, you need to leave now. Contoh lainnya, Must he take it? No, he needn’t (need not) — bukan must not. Menggunakan Must not menunjukkan larangan atau sesuatu yang tidak boleh sama sekali, contoh dalam kalimat: You must not play while studying.
Must juga dapat diartikan Have to (has to) yang artinya adalah ‘harus’. Contoh: You must (have to) come to my office 9 o’clock sharp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar