![13778096501787494176 13778096501787494176](http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/08/13778096501787494176.jpg)
Ilustrasi/Admin Kompasiana (Shutterstock)
Apa
kabarnya sidang pembaca sekalian? Semoga dalam keadaan yang baik
dan sehat. Seperti sebelumnya, rupanya memang tidak ada kata bosan dalam
belajar Bahasa Inggris. Semakin dalam menggelutinya,
akan semakin jatuh cinta kita terhadapnya. Karena alasan itu jugalah
yang ‘memaksa’ saya kembali menulis tentang English, siang ini.
Kali
ini, bukan pelajaran Bahasa Inggris, tapi sesuatu yang unik di balik
belajar Bahasa Inggris, yang akan saya tuliskan. Menurut Anda, apa
sebetulnya kiat paling manjur untuk dapat cepat menguasai Bahasa
Inggris? Apakah dengan menghafal kata-kata dalam kamus setiap harinya?
Mendengarkan siaran radio berbahasa Inggris setiap hari? Membaca komik
serta novel Bahasa Inggris setiap hari? Atau ada metode lainnya? Banyak
cara memang. Semuanya dapat dipakai, tinggal tergantung kita sendiri mau
memilih cara yang mana. Tapi usahakan untuk memilih cara yang paling
tepat dan sesuai dengan keberadaan kita.
Memang sih, tidak pernah ada formula ajaib yang dapat menjadikan Anda dapat berbicara Bahasa Inggris (atau bahasa lain apapun) fluently secara instan kayak membuat mie instant. Tidak bisa secara mendadak langsung jadi. Apalagi
jika Anda mengendaki itu terjadi sekejap, secepat membalikkan telapak
tangan. Mustahil. Saya pernah lihat di toko buku yang menjual buku-buku
pelajaran Bahasa Inggris dengan tagline dan judul sangat
menghipnotis, “Menguasai Bahasa Inggris dalam hitungan hari”. Atau juga
yang satu ini, “Mahir berbahasa Inggris dalam satu minggu saja”. Do you think so? I don’t think so, friends.
Orang Indonesia yang tinggal di negara-negara berbahasa Inggris saja, mereka itu butuh waktu bertahun-tahun untuk dapat fluent
berbicara Bahasa Inggris. Bagaimana dengan menulis Bahasa Inggris?
Belum tentu bisa, ini lebih sulit lagi. Ada yang mengatakan bahwa
menulis itu jauh lebih sulit dibanding berbicara. Penggunaan grammar akan lebih dibutuhkan ketika kita menulis dibanding bicara.