Bahasa Inggris memang kadang menggemaskan, namun yang lebih
menggemaskan dan membuat kita tertawa terpingkal-pingkal adalah oleh
karena berbagai macam kelucuan yang timbul akibat salah menggunakannya,
apalagi bila itu terjadi di tempat umum. Ini tentu saja lumrah dan
sangat wajar. Kita semua pernah salah dalam berbahasa, siapapun kita dan
sebagai apapun kita. Mistakes itu adalah manusiawi. Because we only human.
Nah, tertawa melihat kelucuan berbahasa itu paling tidak dapat
merenggangkan syaraf-syaraf di wajah dan pikiran kita. Bukan
menertawakan penggunanya, melainkan ungkapan-ungkapan dan kata-kata yang
muncul. Tertawa adalah jalan menuju awet muda. So, let’s roll. Just for laugh.
Saya
pernah punya pengalaman menggelikan ketika harus mengantar kawan saya
ke Rumah Sakit John F Kennedy di Amerika. Kawan saya kebetulan baru saja
datang sekian minggu ke negeri Paman Sam tersebut. Suatu hari dia
kebetulan kena sakit maag, dan ternyata sudah sangat parah sampai-sampai
ia harus merintih-rintih tak kuasa menahan rasa sakit. Serta merta saya
bawa dia langsung ke UGD. Saya ngobrol sebentar ke petugas administrasi
bla..bla..bla….Lantas kemudian kawan saya pun dijemput dua orang
suster, pakai kursi roda karena sudah tak mampu berdiri lagi. Singkat
cerita suster itu bertanya, “What’s your pain?”. Suster lalu bertanya apa keluhannya. Dengan tak kuasa menahan rasa sakit kawan saya berteriak “Fire….fire…fire…”
Maksud dia mau bilang perutnya terasa panas barangkali. Tapi di Amerika
kata fire…fire…itu menandakan ada kebakaran. Saya ketawa melihat
ekspresi dua suster yang jadi bingung dan keheranan sambil celingak
celinguk. Mereka pikir ada kebakaran. Kata mereka kemudian, “you have to call fire department then…” Jadi kalau ada kebakaran mestinya ke pemadam kebakaran bukan ke RS. Kawan saya meringis dan pasang wajah kesal. LOL.
Ada juga cerita lama mengenai ungkapan “I push push no eat eat”.
Ini menggelikan. Waktu itu, kawan orang Manado dicegat polisi di , tapi
dia melaju terus mobilnya. Pas lampu merah ia disusul polisi tersebut,
dan lalu bertanya kepadanya, “Sir, why you don’t stop?”. Ia pun dengan lugunya menjawab kalimat di atas itu, “I push push no eat eat” yang dalam dialek Manado artinya “Kita injak-injak (rem) maar ndak makang-makang”. Kalau terjemahan bebasnya: Remnya blong!